"MATRA PENGKLEPEK WANITA
Katakanlah ini kepada wanitamu …
Adinda … ketahuilah, ada tiga saat di mana nafasku terhenti dalam hidupku:
Satu, saat pertama kali aku melihatmu.
Dua, saat pertama kali engkau menyebut namaku.
Dan tiga, saat engkau mengatakan ‘Ya’ terhadap cintaku.
Jika bukan karena kerinduanku untuk hidup selamanya bersamamu, aku tak mungkin berhasil meneruskan nafasku.
Ohh …
………..
Jika dia berteriak-teriak liar menggombal-gombalimu, diamlah … karena itu memang diri sejatimu.
Tapi jauh di dasar hatinya, dia menaikkan syukur yang dalam kepada Tuhan, karena telah menghadiahinya laki-laki yang tak tertahan oleh gengsi untuk menyatakan cinta untuk membahagiakan wanitanya.
………..
Pastikanlah sebelum melafalkan mantra ini, Anda sudah menyiapkan permintaan untuk gadget atau mainan baru yang selama ini dilarangnya untuk Anda beli.
Istri itu memang begitu, dia melarang kita berbelanja dengan alasan harus berhemat, lalu dia belanja besar-besaran dengan uang yang kita hemat itu.
Sesungguhnya kita sederita dan sepenanggungan.
Wanita, menjadikan pernikahan itu indah, dan yang lebih mencekam hati – wanita menjadikan pernikahan sebagai bentuk pajak termahal.
Ohh …
Wanita, mengapakah engkau mengharuskan suami yang bekerja keras untuk menghasilkan uang, harus mencari akal untuk mendapatkan kembali uangnya sendiri – walau pun sedikit?
Jika orang mengkampanyekan program anti KDRT, mereka tidak memiliki konsep yang nyata. Mereka mengira Kekerasan Dalam Rumah Tangga hanya berkenaan dengan penyiksaan wanita.
Mereka tidak tahu bahwa banyak laki-laki harus menangis di kamar mandi … sambil menyalakan shower.
Tuhan, muliakanlah kami – suami-suami yang memuliakan istri.
Dan sandingkanlah wanita-wanita yang baik dengan laki-laki yang ikhlas hidup bagi kebahagiaan wanitanya.
Aamiin"
Katakanlah ini kepada wanitamu …
Adinda … ketahuilah, ada tiga saat di mana nafasku terhenti dalam hidupku:
Satu, saat pertama kali aku melihatmu.
Dua, saat pertama kali engkau menyebut namaku.
Dan tiga, saat engkau mengatakan ‘Ya’ terhadap cintaku.
Jika bukan karena kerinduanku untuk hidup selamanya bersamamu, aku tak mungkin berhasil meneruskan nafasku.
Ohh …
………..
Jika dia berteriak-teriak liar menggombal-gombalimu, diamlah … karena itu memang diri sejatimu.
Tapi jauh di dasar hatinya, dia menaikkan syukur yang dalam kepada Tuhan, karena telah menghadiahinya laki-laki yang tak tertahan oleh gengsi untuk menyatakan cinta untuk membahagiakan wanitanya.
………..
Pastikanlah sebelum melafalkan mantra ini, Anda sudah menyiapkan permintaan untuk gadget atau mainan baru yang selama ini dilarangnya untuk Anda beli.
Istri itu memang begitu, dia melarang kita berbelanja dengan alasan harus berhemat, lalu dia belanja besar-besaran dengan uang yang kita hemat itu.
Sesungguhnya kita sederita dan sepenanggungan.
Wanita, menjadikan pernikahan itu indah, dan yang lebih mencekam hati – wanita menjadikan pernikahan sebagai bentuk pajak termahal.
Ohh …
Wanita, mengapakah engkau mengharuskan suami yang bekerja keras untuk menghasilkan uang, harus mencari akal untuk mendapatkan kembali uangnya sendiri – walau pun sedikit?
Jika orang mengkampanyekan program anti KDRT, mereka tidak memiliki konsep yang nyata. Mereka mengira Kekerasan Dalam Rumah Tangga hanya berkenaan dengan penyiksaan wanita.
Mereka tidak tahu bahwa banyak laki-laki harus menangis di kamar mandi … sambil menyalakan shower.
Tuhan, muliakanlah kami – suami-suami yang memuliakan istri.
Dan sandingkanlah wanita-wanita yang baik dengan laki-laki yang ikhlas hidup bagi kebahagiaan wanitanya.
Aamiin"
— Mario Teguh
0 komentar:
Posting Komentar